Kalurahan Tambakromo

Tambakromo(SIDA); Sebagian besar wilayah Gunungkidul dikenal dengan daerah yang tandus, kering dan berbukit. Seperti halnya wilayah Desa Tambakromo yang berada di paling timur Kabupaten Gunungkidul dan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonogiri ini juga merupakan daerah dataran tinggi. Kondisi lahan pertanian yang berada di perbukitan dan berbatu ternyata cocok untuk beberapa jenis tanaman perkebunan seperti KAKAO, cengkeh, kopi, bahkan buah naga.Hal ini dimanfaatkan oleh salah satu warga pendatang dari Jakarta dengan menanam buah naga.Dan hasilnya pun cukup memuaskan ternyata buah naga memang cocok ditanam di daerah Tambakromo dengan kualitas tanah yang tidak begitu subur dan cenderung tandus. Sayangnya inisitaif untuk menanam tanaman perkebunan seperti buah naga ini tampaknya belom bisa diikuti oleh petani lokal, yang cenderung bertani secara tradisional dan sifatnya turun temurun.

Tahun ini pohon buah naga di Tambakromo mulai berbunga dan bermekaran setiap pagi,meskipun terhitung terlambat berbunga karena adanya pergeseran musim, namun pohon buah naga ini tetap berbuah lebat. Jika kita lewat di Padukuhan Tambakromo di pinggir jalan terlihat bunganya bermekaran sehinggan menjadikan pemandangan disekitar jalan begitu menarik.Kebun buah naga ini tersebar di beberapa Padukuhan antara lain Tambakromo, Pijenan, Jambedawe, dan Garon dan yang paling luas berada di Padukuhan Jambedawe.Kita bisa melihat pohon buah naga bermekaran jika kita melewati jalan di beberapa Padukuhan itu, karena pohon buah naga ini berbunga secara serentak. “Joko” warga pendatang di Desa Tambakromo yang merupakan pemilik kebun buah naga di Tambakromo sudah merasakan hasil dari kerja kerasnya dalam berkebun buah naga di Tambakromo. Bahkan pada tahun 2016 beberapa orang dari Kabupaten Gunungkidul sempat merasakan buah naga-nya. Joko memulai berkebun buah naga di Tambakromo sejak sekitar 2012 yang lalu, dan hingga kini sudah merasakan panen beberapa kali dengan hasil yang cukup baik. (Team SIDA)