Sejarah Desa Tambakromo

desaq 30 April 2014 17:20:39 WIB

TERJADINYA DESA TAMBAKROMO

 

                Konon kabarnya menurut tutur sesepuh Desa Tambakromo pada Jaman Nenek Moyang hiduplah 2 kelompok mahluk yang menempat di suatu daerah (sekarang padukuhan Tambakromo dan padukuhan Kanigoro). Di tempat bagian barat (yang sekarang padukuhan Tambakromo) di huni sekelompok mahluk yang mempunyai sifat jujur dan baik, tetapi di tempat bagian timur (sekarang menjadi padukuhan kanigoro) dihuni sekelompok mahluk yang mempunyai kepribadian jahat dan tidak jujur.

Tempat Bagian Barat (Di Tambakromo) sendiri terdapat Gua yang dihuni oleh sekawanan Kera , Gua tersebut adalah Gua Kiskrendo Wahono, namun sekarang masyarakat menyebutnya dengan Goa Krendo. Di dalam Goa Krendo mengalir sebuah sungai yang jernih, dan hijau. Pemandangan sekitar Goa sangat indah.

Pada suatu hari terjadi pertengkaran antara Sugriwo dan Jathasura. Sugriwo adalah mahluk berwujud kera berasal dari bagian barat dia mempunyai kepribadian baik terhadap sesama dan jujur. Sugriwo mempunyai teman yang bernama Subali (kera) dan Prabu Romo. Sedangkan Jathasura yang berasal dari daerah timur (sekarang padukuhan kanigoro) yang berkepribadian jahat dan tidak jujur.

Pertengkaran mereka terjadi di dalam Gua Krendo, pertengkaran itu terjadi karena Sugriwo di tantang oleh Jathasura, Jathasura dengan kesombongannya ingin menunjukan atau memperlihatkan Kedigdayaannya, Sebelum berperang Sugriwo berpesan kepada Subali “ Apabila sungai di dalam Gua Krendo mengalir warna merah, supaya Subali jangan menutup mulut Gua Krendo dengan batu, Karena saya (sugriwo) menang dalam perang. Tetapi apabila sungai mengalir warna putih supaya Gua ditutup karena saya (sugriwo) kalah dalam berperang.”

Warna putih tersebut adalah otak Sugriwo sedangkan warna merah adalah darah Jathasura. Tujuannya mulut Gua ditutup ketika sungai di dalam Gua mengalir warna putih (Sugriwo Kalah) adalah supaya Jathasura tidak bisa keluar dari Gua.

Setelah peperangan berlangsung ternyata sungai di dalam gua mengalir warna merah dan putih. Subali bingung memikirnya apa yang terjadi dan siapa yang kalah dalam peperangan itu atau keduanya mati dalam peperangan tersebut. Karena kebingungan akhirnya Subali memutuskan untuk menutup mulut Gua tersebut.

Setelah selesai perang, Sugriwo kaget, kenapa Gua ditutup padahal yang kalah adalah Jathasura dan seharusnya sungai mengalir warna merah. Sugriwo berusaha membuka tutup Gua tersebut dengan kedigdayaannya. Tutup Gua tersebut di tendang oleh Sugriwo dengan sekuat tenaga dan akhirnya tutup Gua itu jatuh di tengah area persawahan yang sekarang di kenal dengan sawah ombo. Tutup Gua yang jatuh di tengah area persawahan tersebut yang sekarang disebut Gunung Tutup.

Sugriwo keluar dari Gua dan segera menemui Subali. setelah bertemu Sugriwo menanyakan Gua kenapa Gua ditutup. Subali pun kaget dengan kedatangan Sugriwo dan akhirnya dia menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya. Setelah mendengar cerita Subali, Sugriwo pun tercengang, Ternyata aliran merah putih tersebut adalah otak dan darah Jathasura.

Agar tidak terulang kejadian tersebut Prabu Romo sebagai teman Sugriwo membendung / menambak aliran sungai tersebut kemudian di alihkan aliranya ke persawahan. Sehingga di dalam Gua Krendo tidak di aliri air lagi.

Dari situlah asal mula terjadinya Desa Tambakromo, Aliran sungai yang tadinya mengalir ke gua di bendung atau di tambak oleh Prabu Romo,

Menurut Legenda yang diceritakan oleh para sesepuh, masih ada mitos sampai sekarang bahwa di bekas aliran sungai tersebut apabila melakukan meditasi / semedi di mulut gua tempat masuknya air, masih terdengar suara tangisan Jathasura. maka dari itu disebut kumandang (bergema).

Mitos lain di dusun tambakromo yang dipercayai masyarakat antara lain.

  1. Apabila ada pagelaran wayang kulit dengan cerita Romo Tambak, Romo Nitis, Romo Obong akan terjadi hal-hal yang tidak baik atau tidak diinginkan. Pernah dilaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan cerita Romo Nitis dan terjadi kebakaran yang sangat dahsyat, dan hanya tersisa atap wayangnya tidak terbakar.
  1. Apabila ada bayi lahir mempunyai ciri-ciri seperti kera missal mempunyai bulu dada, telinga berkeriput rambut bebelah 2 kanan kiri, pusak tidak jelas maka seletah dewasa akan menjadi ornag yang sangat perkasa/kuat (mempunyai kekuatan yang luar biasa)

      3. Pada malam jumat kliwon dengan ritual di mulut Gua Kumandang akan terdengar suara Jathasura menangis.

 

 Sumber : Sesepuh Desa Tambakromo, Sastro Suyatno dan Sarwoyo