Kalurahan Tambakromo

Tambakromo(SIDA) ; Kalurahan Tambakromo merupakan daerah yang terletak paling pinggir timur berbatasan dengan daerah Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, meskipun begitu warga tambakromo masih menjunjung tinggi budaya jawa tentunya budaya Ngayogyakarta, terbukti dengan adanya serangkaian acara yang digelar dalam rangka hari jadi   Kalurahan Tamabkromo yang ke 106.

Acara dimulai dengan Ziarah ke makam para Lurah yang telah berpulang menghadap Yang Kuasa. Hari Jumat 22 Agustus 2025 pukul 08.00 WIB , Pamong Kalurahan, Bamuskal dan Tokoh Masyarakat bersama sama menuju tiga tempat pemakaman Lurah, yaitu makam pakel / Tambakromo ( So Sentono) , jambedawe (Sitin Wasito Rejo) dan tukluk (Satin Dirjo Puspito, Drs. Marsiyono, MM) . Acara ziarah berjalan dengan hikhmat dan lancar. Serangkaian doa dilantunkan ( semoga para Lurah pendahulu diterima disisiNya) dan kita bisa melanjutkan cita- cita beliau.

Masih di hari jumat , pukul16. 00, warga Tambaktomo berjumlah sekitar 400 orang mengikuti senam srhat bersama , selaku instruktur adalah Suci Rita Murtani ( anggota Perwosi Kabupaten Gunungkidul). Warga sangat antusias dalam mengikuti senam , tidak hanya senam saja tetapi banyak door price yang dibagikan antara lain perabot rumah tangga, kompur gas, kipas angin, almari plastik, magic com, dan 2 ekor kambing. Bersamaan dengan kegiatan senam masal hadir juga tenga medis dari RS. Pelia Husada Semanu dengan baksosnya pemeriksaan geratis yang di pimpin secara langsung oleh Derektur RS Peluta Husada (Dr. Santoso Aji)

Tidak hanya sampai disitu , malam hari masih ada siraman rokhani , yaitu pengajian umum yang diadakan di aula balai kalurahan Tambakromo, pengajian ini dihadiri jamaah dadi 11 padukuhan ,sebagai pembicara adalah Bapak Rusdi Santoso Sag.  Msi, beliau adalah pegawai KUA dari Klaten Jawa Tengah. Dengan adanya pengajian ini seluruh warga Tambakromo berharap diberikan kelancaran , kemudahan dalam semua kegiatan dan tentunya selamat dunia akhirat.

Hari sabtu 23 Agustus 2025 pukul 13.00 adalah acara yang sangat sakral yaitu Kenduri ageng atau kenduri bersama dangan para tokoh masyarakat , pamong kalurahan, lembaga kalurahan,  PKK, kader, Babinsa, dan Babinkamtibmas. Beberapa ingkung dan nasi gurih ( nasi uduk) bersama tumpeng menghiasi acara kenduri tersebut. Baju adat Jogja sendiri adalah baju yang diwajibkan oleh lurah yang harus dipakai saat kenduri. Acara ini dipandu oleh Bapak Supriyanto selaku Jogobaya dan Bapak Maryadi selaku tokoh adat mengikrorkan dilanjutkan doa bersama. Selesai kenduri dilanjutkan dengan rebutan gunungan yang sudah disiapkan oleh panitia. Dengan acara kenduri dan rebut gunungan akan menjadikan kecintaan terhadap Budaya jawa khususnya budaua Ngayogyakarta.

Tidak berhenti sampai acara kenduri dan rebut gunungan , malam hari warga masih mendatangi halaman balai kalurahan untuk melihat penampilan anak anak mereka, yaitu pentas seni yang disajikan dari masing masing padukuhan dan sanggar tari yang ada di kalurahan Tambakromo. Acara ini untuk menampiulkan dan menggali potensi anak anak khususnya di bidang seni( seni  tari, seni suara, dan lainnya), Warga berharap acara hari jadi Tambakromo yang ke 107 di tahun depan lebih meriah lagi dan  lebih baik lagi. (Tim SIDA)